Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PILU DITIPU Ferdy Sambo, Bharada E Balas Bohongi Suami Putri, Pilih Selamatkan Diri: Saya Gak Mau Dipecat

 DITIPU Ferdy Sambo, Bharada E Balas Bohongi Suami Putri, Pilih Selamatkan Diri: Saya Gak Mau Dipecat

DITIPU Ferdy Sambo, Bharada E Balas Bohongi Suami Putri, Pilih Selamatkan Diri: Saya Gak Mau Dipecat

istimewa, YouTube Polri TV
Ditipu janji manis Ferdy Sambo, Bharada E beri balasan tak terduga 






TRIBUNNEWSMAKER.COM - Diminta tutup mulut, Bharada E kini pilih bongkar kejahatan Ferdy Sambo.

Tak hanya disuruh menembak mati Brigadir JBharada E juga diminta tutup mulut oleh Ferdy Sambo.

Bharada E diminta agar berbicara sesuai skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Bahkan suami Putri Candrawathi tersebut berjanji jika Bharada E mau menurut maka ia akan melindunginya.

Namun ternyata Bharada E juga kena tipu janji manis Ferdy Sambo.

Terbukti Bharada E malah ditetapkan sebagai tersangka.

Hal ini diungkap oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saat itu Richard saya panggil. Di hadapan Timsus, dia menjelaskan bahwa dia mau mengubah keterangannya," ujar Listyo Sigit dalam program Satu Meja di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

"Pada saat itu, si Richard kita tetapkan sebagai tersangka, sehingga kemudian dia sampaikan ke saya, 'Pak, saya tidak mau dipecat, saya akan bicara jujur'," kata Listyo Sigit melanjutkan.

Sebelum mengubah keterangan, kata Kapolri, Bharada E sempat mengaku kepada Timsus bahwa peristiwa yang menewaskan Brigadir J di Duren Tiga terjadi karena aksi tembak-menembak sebagaimana skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Namun, keterangan itu akhirnya diubah setelah Timsus menetapkan Bharada E sebagai tersangka, mencopot, dan menempatkan 18 anggota Polri yang diduga terlibat ke tempat khusus.

"Saat itu yang bersangkutan dijanjikan oleh Saudara FS (Ferdy Sambo) bahwa kalau Richard mau membantu menjelaskan perannya sesuai dengan skenario awal yang terjadi tembak-menembak itu, dia akan dilindungi oleh FS," ujar Listyo Sigit.

"Namun, faktanya kan pada saat itu si Richard kita tetapkan sebagai tersangka," ucapnya.
Menurut Lisyto Sigit, Bharada E kemudian mau menceritakan secara jujur bagaimana peristiwa yang sebenarnya terjadi di Duren Tiga.

Di hadapan Timsus, kata Kapolri, Richard Eliezer kemudian menjelaskan kronologi penembakan tersebut melalui sebuah tulisan.

"Dia menulis tentang kronologis secara lengkap. Di situ, kita kemudian mendapat gambaran bahwa peristiwa yang terjadi bukan tembak-menembak," kata Listyo Sigit.

Diketahui, Brigadir J tewas akibat luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022.

Dalam kasus ini, Polri sudah ditetapkan lima tersangka, yakni Ferdy Sambo (dalang dari penembakan), Bharada E atau Richard Eliezer (penembak Brigadir J), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma’ruf (asisten rumah tangga Sambo), dan Putri Chandrawati (istri Sambo).

Para tersangka saat ini dijerat pasal pembunuhan berencana, yakni Pasal 340 KUHP juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP.

BERANI Bohongi Kapolri, Ferdy Sambo bak Tak Merasa Salah Saat Ketahuan: 'Namanya Juga Coba Bertahan'

Sementara itu, demi menutupi kejahatannya, Ferdy Sambo sempat berkali-kali berbohong pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

"Jadi memang saya sudah sempat bertanya seperti yang saya sampaikan.

Dia (Ferdy Sambo-Red) bersumpah kan.

Beberapa kali saya tanyakan," kata Listyo.

Namun kala itu Ferdy Sambo tidak mau mengakui bahwa tewasnya Brigadir J adalah pembunuhan.

"Termasuk setelah Richard mulai berubah keterangannya.

Saya minta FS untuk dipanggil,

sebelumnya dihubungi dengan telepon, oleh anggota kita dioudspeaker.

Saya tanya, dia jelaskan lagi bahwa dia masih tidak mau mengakui," kata Listyo.

Berkali-kali bohongi Kapolri Jenderal, kelakuan Ferdy Sambo saat ketahuan disorot
Berkali-kali bohongi Kapolri Jenderal, kelakuan Ferdy Sambo saat ketahuan disorot (YouTube Polri TV, Tribunnews.com)

Bahkan sampai Ferdy Sambo kembali tiba di ruangan Listyo untuk yang kesekian kalinya, Ferdy Sambo tetap pada skenarionya bahwa yang terjadi adalah tembak menembak.

"Sampai datang di tempat saya, saya tanya sekali lagi.

Dia masih bertahan, ''memang begitu faktanya' kata dia," ujar Listyo menirukan jawaban Ferdy Sambo.

"Kemudian dari keterangan-keterangan yang ada, dari persesuaian-persesuaian, didalami lagi," katanya.

Awalnya kata Listyo, Ferdy Sambo di tempatkan di tempat khusus (patsus) di Mako Brimob, karena pelanggaran kode etik.

Di sanalah dia mengakui perbuatan pembunuhan berencana, setelah timsus menemukan sejumlah bukti keterangan dan persesuaian.

Ferdy Sambo bak kecolongan, Komnas HAM berhasil lacak foto Brigadir J tewas dari sini
Ferdy Sambo bak kecolongan, Komnas HAM berhasil lacak foto Brigadir J tewas dari sini (Wartakota/Yulianto, YouTube Kompas TV)

"Pada saat dia di dipatsus-kan, 2 hari kemudian dia mengakui perbuatannya.

Jadi memang bahasa dia, 'Namanya juga mencoba untuk bertahan'. Begitu," kata Listyo menirukan ucapan Ferdy Sambo setelah kebohongannya terbongkar.

Menurut Listyo terbongkarnya kasus ini berkat kerja keras dari tim semuanya.

"Termasuk bagaimana kita ingin membongkat kasus ini seterang-terangnya, Alhamdulilah bisa terungkap," ujarnya.

Listyo mengakui Tim Khusus yang dibentukna sempat mengalami kesulitan dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J.

Ferdy Sambo terus bertahan dengan skenario penembakan Brigadir J sesuai dengan versinya.

Di mana, kematian Brigadir J dilatarbelakangi dengan peristiwa tembak menembak para ajudan antara Bharada E dan Brigadir J.

Skenario polisi tembak polisi itu diceritakan Ferdy Sambo ke sejumlah pihak termasuk ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: DIPERIKSA Lie Detector, Bripka RR Diingatkan Sosok Ini: Ini Kesempatan, Kamu Bohong Pasti Ketahuan!

“Memang awalnya agak sulit karena memang diawal-awal saudara FS ini menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga peristiwa tembak menembak dan itu disampaikan ke banyak orang termasuk saya,” ucap Kapolri.

Saat bertemu dengan Ferdy Sambo, Kapolri mengaku sempat meminta Kadiv Propam itu agar menceritakan hal sejujurnya terkait kematian anak buahnya di rumah dinas Duren Tiga.

“Saat itu saya tanya ke yang bersangkutan kamu jujur, kamu terlibat atau tidak,” jelas Kapolri.

Ia juga mengaku sempat menyatakan kepada Ferdy Sambo bahwa kasus tersebut akan diusut sesuai fakta.

Malam setelah habisi Brigadir J, Ferdy Sambo sempat nangis dan hubungi Kapolri Listyo Sigit.
Malam setelah habisi Brigadir J, Ferdy Sambo sempat nangis dan hubungi Kapolri Listyo Sigit. (YouTube Kompas TV)

“Saya tanyakan karena saya akan proses ini sesuai fakta.

Jadi kalau kira-kira peristiwa tidak seperti itu ceritakan, tapi kalau seperti itu nanti kita buktikan sesuai fakta,” tuturnya.

Listyo mengaku dua kali menanyakan hal tersebut kepada Ferdy Sambo.

Namun, Ferdy Sambo selalu membantah mengenai keterlibatannya dalam kematian sang ajudan di rumah dinasnya tersebut.

Belakangan, setelah kesaksian demi kesaksian dan bukti demi bukti terungkap, Ferdy Sambo akhirnya mengakui keterlibatanny

Posting Komentar untuk "PILU DITIPU Ferdy Sambo, Bharada E Balas Bohongi Suami Putri, Pilih Selamatkan Diri: Saya Gak Mau Dipecat"